Sebongkah Harapan ( Cerita Bersambung - Episode 5 )

Sebongkah Harapan ( Cerita Bersambung - Episode 5 )


Tepat sepertiga malam Ibunya terbangun dan melakukan kegiatan munajatnya yang selama ini tidak pernah ditinggalkan, Beliau sangat disiplin sekali tentang ibadah, dari setiap sepertiga malamnya Sang Ibu tidak pernah kenal ngantuk sedikpun, Ia sangat tekun Dipertiga malamnya. Pada malam purnama ini Sang Ibu Mengharapkan Sepatah perkataan Dengan Dzat Yang Maha Agung, Agar rizqi dipagi hari yang didapatkan memberikan keberkahan dalam perjalanannya. Setelah Ia selesai mempersiapkan segalanya, Beliau bergegas menuju ruangan yang khusus untuk beribadah, Kekhusu'annya menghanyutkan seluruh raga dan menyatu dengan heningnya malam yang begituh tenang.

Dari setiap gerakan yang penuh dengan rasa merendah dan bersalah, gerakan bibirnya menandakan akan ke'Agungan, Sorotan mata mengisyaratkan penuh dengan rasa pengharapan atas seluruh jiwa yang telah dipasrahkan. Beliau sangat menikmati dari setiap Roka'atnya hingga dipenghujung Uluk Salam, Selembar demi selembar baca'an Al-Qur'an yang telah menuntun suatu kenikmatan, dari baca'annya telah menyirami kesejukan terhadap Ruh dan Jasadnya, Dari setiap Lembaran itulah beliau megharapkan sepercik syafaat kelak ia tidak memiliki umur.

Kemudian Beliau mengadahkan ke-Dua tangannya untuk memohon atas segala kehidupan yang telah Ia jalani tanpa mengeluh sedikitpun :


Sepucuk Surat Harapan Dengan Penuh Rasa Berharap Atas Kehendak

Dari Setiap Tetesan Keringat Dikala Siang , Aku Mengharapkan Atas Kebijakan-Mu
Rasa Lelah Telah Aku Buang Demi Sepucuk Ridho-Mu
Seteguk Air Tidak Akan Mampu Menghilangkan Rasa Dahaga
Rasa Yakin Telah Menguatkan Seluruh Sanubariku Atas Janji-Mu
Disisa Umurku Yang Sudah Tidak Lama Lagi Menatap Alam Ini

Kepasrahan Jiwa Mengharapkan Atas Kebijakan Yang Telah Ditetapkan
Jauhkanlah Hamba Dari Kefana'an Gumelar Pandangan
Jagalah Jiwa Hamba Dari Fitnah Nan Keji
Kokohkanlah Setiap Jankah Langkah Yang Penuh Liku Ini

Tuntunlah Hambamu dan Anak Hamba Pada Setiap Langkah Yang Kau Ridhoi
Tancapkan Keimanan Terhadap Ang'ger Gusti
Jadikanlah Ia Menjadi Anak Yang Aku Harapkan 
Gigihkan Atas Pendiriannya Yang Selama Ini Sedang Ia Cari

Sampai menjelang adzan shbub Beliau bermunajat dengan sangat khsusuk sekali, Seakan Beliau tidak ingin diganggu dan terlewati dari setiap waktunya, Itulah kebiasaan Orang Tua Ang'ger yang berpegang teguh dalam setiap waktunya demi beribadah. Air mata bercucuran dengan begituh banyak, ter;ihat sangat jelas sekali, menampakan suatu bekas dimukenahnya.

Mata yang sembab seakan-akan tidak pernah terjadi apapun pada diri Ibu Ang'ger, Begitu Ia membereskan tempat yang telah digunakan, Ia langsung menuju kedapur demi mempersiapkan barang dagangan yang akan dijual oleh Ang'ger. Dalam Batinnya iya sangat rindu akan berjalan kaki, menelusuri setiap sudut jalan sambil menawarkan barang dagangan, Namun apalah daya akan fisik yang sedang menimpanya, Ang'ger mencegah ibunya untuk bangkit kembali berjualan, Ang'ger tidak tega hati melihat keada'an fisik ibunya yang sedang tidak fit, " Biar nanti aku yang merapihkannya Bu " Teguran Ang'ger membuat terkejut akan bayangan ibunya yang sedang mengingat ketika berjualan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sebongkah Harapan ( Cerita Bersambung - Episode 5 )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel