Aku Terluka Oleh Ungkapan JIwa ( Cerita Bersambung - Episode 4 )
Monday, 22 July 2019
Add Comment
Rasa terharu dengan sambutan senyuman teman-teman kelas barunya, Lisa menutupi rasa malu dengan sahabat terbarunya yang kini ia kenal, Teman-temannya tidak ada rasa malu didalam benaknya . Kini Lisa telah membuka lembaran baru dari setiap perjalanannya, ia harus berjuang melupakan masa lalunya, yang dimana sangat pelik dalam jiwa seorang wanita, Lisa berusaha tegar untuk menghapus semuah memory dalam ingatannya. Lisa menanggapi dari setiap pertanyaan diajukan oleh teman disebelahnya, Rasa canggung kini mulai kurangi secara perlahan, demi keakraban dirinya dengan sahabat barunya.
Kelas masih terasa ramai oleh canda gurau mahasiswi dan mahasiswa, dikarenakan sang dosen masih belum juga datang, Lisa berharap agar dosen secepat mubgkin mengisi mata pelajarannya. Pukul 10.45 Wib, jam pelajaran tak kunjung diisi, semuah mahasiswa merasa santai dengan keadaan kelas yang begitu tabu oleh suara mereka, satu persatu dari mereka meninggalkan ruangan, Ini adalah jam pelajaran pertama saya, kenapa mesti diliburkan. Lisa mulai merasa kesal dan jenuh dengan ruangan kelas, ia lebih memilih keluar dari ruangan untuk mencari udara segar ditaman kampus sambil mengajak sahabatnya yang duduknya bersebelahan.
Lisa kini sudah menambah koleksi sahabat baru dalam hidupnya, yang Ia butuhkan hanyalah teman, demi mengisi segala kekosongan didalam pikirannya. tanpa disadar kini mereka sudah tidak canggung dalam bergaul, dari masing-masing saling meminta nomer handphone. Sambil menunggu Rita yang masih berada didalam ruangan kelas, temanya yang berada disamping Lisa, menanyakan perihal alamat rumahnya yang kini ia tempati. " Lis, boleh dong kapan-kapan aku main kerumah muh "
" Oh yah, silahkan , Aku merasa senang jika kamu ingin mampir kerumah "
Senyuman tipis adalah ciri khas Lisa yang sangat anggun, Berbalut wajah oval membuat dirinya sangat menawan dan mampu membuat seseorang luluh akan senyumannya, wajah Lisa sangat menyenangkan ketika dipandang. Temannya memujinya dengan sangat polos, Lis, ternyata kamu orangnya sangat sederhana ya, ditambah lagi, wajah kamu sangat berseri dan menawan ketika dipandang, pasti banyak laki-laki yang ingin dekat dengan mu. " Ahh, kamu bisa ajah, aku ini sama seperti kamu, tidak ada sisi perbedaan ko, kamu juga sangat menawan ko, pastinya lebih banyak laki-laki yang ingin dekat dengan kamu, dari pada aku ini " Lisa mencoba menepis perkataan temannya.
Senyuman tipis adalah ciri khas Lisa yang sangat anggun, Berbalut wajah oval membuat dirinya sangat menawan dan mampu membuat seseorang luluh akan senyumannya, wajah Lisa sangat menyenangkan ketika dipandang. Temannya memujinya dengan sangat polos, Lis, ternyata kamu orangnya sangat sederhana ya, ditambah lagi, wajah kamu sangat berseri dan menawan ketika dipandang, pasti banyak laki-laki yang ingin dekat dengan mu. " Ahh, kamu bisa ajah, aku ini sama seperti kamu, tidak ada sisi perbedaan ko, kamu juga sangat menawan ko, pastinya lebih banyak laki-laki yang ingin dekat dengan kamu, dari pada aku ini " Lisa mencoba menepis perkataan temannya.
Temannya mengelakkan kembali perkataan Lisa, Aku cermati diri kamu, sepertinya ada sisi yang sangat berbeda dengan wanita yang lainnya Lis. jujur, Diriku saja sempat-sempatnya membedakan, baru kali ini aku membedakan setiap wanita Lis, sebelumnya Aku tidak pernah membedakan sama sekali, Entah kenapa, secara tiba-tiba aku memperhatikan kamu, kayanya kamu memang benar-benar berbeda dari yang lain Lis. " Ahh, Mungkin Itu Hanya Perasaan Kamu sajah " Lisa menepis kembali perkataan temannya.
Sejatinya Dulu, memanglah banyak laki-laki yang ingin berusaha mendakati dirinya, tapi Lisa berusaha untuk menghindarinya, Karena Lisa belum menemukan sosok laki-laki yang membuatnya merasa nyaman akan kehadirannya. Lisa tidak pernah memilah-milah tentang kriteria lelaki, yang Ia pilih hanyalah, mampu menuntun dirinya menjadi wanita yang lebih baik dari sebelumnya dan membuat dirinya merasa sangat nyaman dan tenang ketika berada didekatnya. Tanpa disadar Lisa meneteskan air mata dihadapan teman barunya yang kini ia kenal. " Lis, kamu kenapa menangis..!!! "
Lisa hanya berdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya yang tipis, yang ia tunjukkan hanyalah tersenyum, dengan tersenyumlah Lisa mampu menutupi kesedihan yang mendalam pada dirinya.
Lisa hanya berdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya yang tipis, yang ia tunjukkan hanyalah tersenyum, dengan tersenyumlah Lisa mampu menutupi kesedihan yang mendalam pada dirinya.
Dengan senyumanlah Lisa mampu menutupi segala permasalahan yang telah membebaninya selama ini, hanya senyumlah yang mampu menghilngkan kesedihan dalam batinnya, dari setiap apa yang selalu menyakiti jiwanya Lisa hanya mampu menahan tanpa mengatakan sepatah katapun yang diutarakannya, dan Lisa hanya tersenyum. Ia sangat yakin atas prinsip jati dirinya, jika ia mampu mengahadapinya dengan selalu tersenyum, tidak akan memberikan dampak beban terhadap temannya, Ia hanya ingin merasakan sendiri tentang sakitnya perasaan yang telah dibuat kecewa oleh sosok lelaki yang teramat ia sayangi. Ini adalah pelajaran berharga dalam hidupnya, agar ia lebih hati-hati untuk menyikapi laki-laki yang ingin berusaha mendekatinya.
Lisa tidak ingin merasakan terjebak untuk yang kedua kalinya dalam permasalahan ini, hanya cukup sekali. Lisa merasa sangat rugi jika permasalahan ini menimpa dirinya untuk yang kedua kalinya, rasa trauma membuat dirinya sangat berhati-hati sekali dengan yang lain, karena Lisa ingin mempunyai sosok lelaki yang selalu berpegang teguh dengan komitmennya untuk menjaga sebuah perasaan, Ia tidak ingin merusak perasaan orang lain dan juga dirinya. Komitmenlah yang membuat seseorang merasa yakin dengan pilihannya, dan Lisa sangat urgen sekali untuk mengharapkannya.
Semuah orang memiliki Haknya masing-masing atas keinginannya, Tapi bagi diri Lisa pribadi sangat dipertimbangkan dengan sangat matang, karena, tidak semudah itu Lisa akan menerima seseorang untuk memasuki dalam kehidupannya, Ia tidak ingin dipaksa dengan suatu keadaan yang mendorongnya untuk menerimanya, Ini soal perasaan yang tidak semuah orang memahami dan mengertikannya, hanya dirinya sendirilah yang mampu merasakan tentang perasaannya. Lisa sangat tidak ingin bermain-main dengan perasaannya, karena rasa ketenangan dan kebahagianlah yang mampu dirasakan oleh dirinya, bukan karena orang lain yang ingin berusaha untuk meluluhkan jiwanya, akan tetapi, sebuah perasaan yang mampu menyatu dengan rasa tenang dan nyaman ketika bersandar, Itulah yang Lisa inginkan selama ini.
0 Response to "Aku Terluka Oleh Ungkapan JIwa ( Cerita Bersambung - Episode 4 )"
Post a Comment